sumber http://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-perkembangan-sistem-akuntansi/
PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) turut
berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan
teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware,
software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia
bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan,
pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada
perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi
terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era
informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak
berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.
A. Akuntansi Dan Teknologi Informasi
Peran teknologi informasi dalam
membantu proses akuntansi dalam perusahaan/organisasi telah lama
berlangsung. Alasan utama penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi,
penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas,
mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu
ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan.
Secara singkat manfaat IT dalam
Akuntansi adalah :
- Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
- Bermanfaat (usefull).
- Menambah produktifitas (Increase productivity).
- Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
- Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Fungsi Sistem Informasi
Setiap organisasi yang menggunakan
komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi.
Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP).
Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental
dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organsisasi telah
berevolusi mulai dari srtuktur organisasi sederhana yang terdiri dari beberapa
orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi banyak spesialis yang
bermutu.
Setiap sistem informasi akuntansi
akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu :
- Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
- Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
- Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
- Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan
informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan,
mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Otomasi Kantor Dan Perlunya Otomasi
Kantor
Istilah sistem informasi akuntansi
meliputi penggunaan teknologi informasi untuk penyajian informasi kepada para
pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe sistem informasi. TI mencakup
komputer dan juga teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi.
Teknologi seperti mesin pembaca kode bar dan peralatan scanning, dan
protokol-protokol komunikasi dan standar-standar seperti ANSI X.12, penting bagi
otomasi kantor.
Contoh Tentang Teknologi Tanggap
Cepat
Istilah sistem tanggap cepat-Quick
response system yaitu maksudnya menjelaskan yang ‘cepat’ dan “responsif”.
Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih mendalam. Sistem tanggap cepat
penting bagi gerakantotal quality performance(TQP) perusahaan. TQP (Total
Quality Management-TQM) adalah filosofi untuk melaksanakan sesuatu yang tepat
dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan produksi berkualitas tinggi,
efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam operasi. TQP
menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai “obsesi
pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP adalah
strategi untuk dapat bertahan hidup.
Beberapa teknologi berinteraksi agar
sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu :
1. Just In Time (JIT)
Sistem penjualan eceran tanggap
cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time(JIT) yang digunakan
manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat
berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan suatu interval
tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat persediaan
tertentu.
Cirinya :
- Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
- Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
- Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
- Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
- Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini.
2. Web Commerce
Disebut juga perdagangan dengan
jaringan internet. Penjualan melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan
bagian integral dari perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak
keuntungan baik bagi konsumen maupun penyedia barang.
Keuntungan bagi konsumen :
- Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi produk.
- Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
- Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan.
Keuntungan bagi penyedia barang :
- Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.
- Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
- Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu komputer desktop.
- Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
- Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara cepat.
Yang banyak menjadi perhatian
masyarakat dalam pembelian melalui Web adalah aspek keamanan dan
perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of
Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat
diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk
diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria.
3. Electronic Data Interchange (EDI)
Merupakan pertukaran dokumen bisnis
dari komputer ke komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di
mana pengiriman pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia(orang ke
orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer.
Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar
terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
- Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
- Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
- Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok.
Semua kejadian ini, termasuk
pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat dilakukan tanpa keterlibatan
manusia.
4. Computer Integrated Manufacturing
(CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk
pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen
sistem CIM biasanya :
- Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design-CAD).
- Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
- Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan CIM yaitu :
- Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen-komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software.
- Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
- Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting.
Contoh kasusnya, jika Anda melihat
bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda akan melihat banyak simbol kode bar
pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim
terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada
barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan komputer
atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan memulai
prosedur apapun yang diperlukan.
5. Electronic Funds Transfer (EFT)
Merupakan sistem pembayaran dimana
pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara
elektronik.
Cirinya :
- Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
- Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
- Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
- FedWire, merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka.
- Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS.
- Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England.
B. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem
Istilah sistem informasi akuntansi
mencakup kegiatan pengembangan sistem yang menurut sudut pandang akuntan atau
auditor, dilakukan secara profesional. Akuntan-akuntan dapat melakukan kegiatan
pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun secara
ekstern sebagai konsultan.
Tujuan Dari Hakikat Pengembangan
Sistem
Proyek pengembangan sistem pada
umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
1. Analisis system
Meliputi formulasi dan evaluasi
solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem
adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah imbal
balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem
dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan kualitas informasi.
- Untuk meningkatkan pengendalian intern.
- Untuk meminimalkan biaya.
Tujuan-tujuan ini saling berhubungan
dan kadang-kadang bertentangan satu sama lain. Perihal untung rugi harus ditentukan
dalam memilih antara tujuan kehematan dengan kemanfaatan, atau antara
kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi kompleks. Kadang-kadang, metode
evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f aktor-f aktor yang terlibat
sulit untuk dikuantifikasi.
2. Perancangan system
Mencakup evaluasi efektivitas dan
efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari
kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan
rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem.
Merupakan proses penempatan
rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi,
ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum
implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat
awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa
fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Pertimbangan Perilaku dalam
Pengembangan Sistem
Manajemen, pemakai, dan staf sistem
perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya.
Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai,
analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan,
mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem
baru.
Masalah-masalah teknis,
organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan
sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja
baru di antara personel yang ada, perubahan-perubahan tugas, dan barangkali
perubahan struktur organisasi formal. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi,
dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk
melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun
secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai
secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi
output) setelah sistem itu diimplementasikan.
Kerja sama pemakai yang dibutuhkan
untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan
sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin.
Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus
di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input,
laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab kelompok sistem, tetapi
untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama
dengan para pemakai.
Filosofi dari perancangan
berorientasi pemakai(user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan
kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks
organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas.
Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format,
dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk mengerjakan ulang data atau
meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus
diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus memahami hakikat dan
tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup
dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya,
sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah
mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan antisipasi terhadap
kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat
penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan
tentang sistem informasi akuntansi, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
- Teknologi informasi berperan besar terhadap sistem informasi akuntansi yang mana teknologi informasi tersebut mencakup teknologi komputer (baik hardware maupun software) dan juga teknologi lain yang mencakup aplikasi-aplikasi pembantu yang digunakan untuk memproses informasi.
- Penggunaan sistem teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi meliputi fungsi sistem informasi, pemakai akhir komputasi (end user computing), dan teknologi tanggap cepat.
- Pengembangan sistem informasi akuntansi dilakukan secara profesional baik secara intern untuk suatu perusahaan maupun secara ekstern sebagai konsultan.